20131130

Desember

Time flies..

Besok udah Desember. Akhirnya saya nyampe juga di bab 3. Beberapa minggu yang lalu sudah diajuin ke dosbing, "Revisi ya.", katanya.

Sejak itu, kertas penuh corat-coret revisi dari beliau tak pernah tersentuh lagi. Memang, saya moody sekali untuk urusan ini. Setelah time-table saya semrawut, saya berharap Desember ini saya nggak molor lagi.

Desember bakal lumayan riweuh. Setelah adik saya yang musisi jazz itu beberapa minggu yang lalu berkomitmen untuk serius, dia mulai rekaman, dan bulan depan ada beberapa gigs di luar kota. secara otomatis kalau ada acara manggung di luar kota saya harus ikut. Seperti biasa, jadi tukang foto dan crewnya.

Jadi.. Sabtu pagi ini saya memutuskan untuk dirumah saja. Berniat untuk mengutak-atik mandat revisi dari bapak dosen. Karena Desember adalah bulan terakhir, karena Desember nanti bakal riweuh, karena Januari this-paperwork-thing has to be done, karena saya berjanji pada diri saya sendiri bahwa ini adalah semester terakhir saya berstatus mahasiswa. Cause I've had enough.

Lalu beberapa gangguan muncul, dari sesuatu yang sebenarnya ingin saya 'tunda dulu'. Ah, tapi nanti saja lah saya kembali ke bagian ini. Saya sedang tidak ingin membicarakannya dulu.

Beberapa hari yang lalu saya sempat fed up. Saya berpikir tentang berganti judul dalam tugas akhir maha agung ini, tapi saya urungkan. Saya selesaikan saja apa yang sudah ada, dengan sedikit usaha ekstra, everything is gonna be fine!

Well..
Selamat berakhir pekan, kawan..



"You didn't come this far just to walk away.."


20131029

Bab Dua

Skripsi? Saya sudah sejauh bab dua.. Sebenarnya bab satu dan tiga sudah siap di jilid untuk proposal, tapi saya stuck di bab dua. Saya sebenarnya men-deadline diri sendiri bahwa proposal ini akhir Oktober sudah harus beres, karena awal November sudah harus penelitian objek di perusahaan. Nyatanya? saya masih 'asik' di bab dua..

Masalahnya adalah mood saya sedang tercecer. Malahan, beberapa saat yang lalu saya kembali memotret lagi, ada tawaran membantu sahabat lama. Memang sih, saya sedang membatasi kegiatan saya demi skripsi ini. Ah, tapi lagi-lagi teralihkan. Niatnya hanya waktu itu selain ingin membantu, dan lama tidak bertemu sahabat lama, juga sekalian refreshing, tapi setelah selesai, malah moodnya tidak kembali.. Haha

Sampai-sampai, saya punya kebiasaan baru, untuk mengumpulkan mood. Saya biasanya berdiam di gerai kopi dan donat lokal. Duduk di meja paling pojok, ditemani segelas es coklat mint dan sebiji dua biji donat, dengan laptop terbuka, saya mencoba melanjutkan bab dua.

Well, minggu lalu berhasil, kali ini tidak.. hemp

Yang saya lakukan malah berpatroli di media sosial dan berkeliling di dunia maya (termasuk menulis blog ini, sekarang), upload video yang bulan lalu saya bikin, dan bahkan numpang koneksi wifi disini buat upgrade OS si popon. Rrrr..

Nah, ditambah lagi akhir pekan ini harus keluar kota untuk jadi tukang foto lagi, kalau yang ini saya seperti biasa, ngikutin band adik. Karena itu band adik, jadi secara tidak langsung dan secara paksa saya di dapuk jadi tukang fotonya. Dan di bulan ini ada dua event, yang satu besok weekend, satunya pertengahan bulan ini..

Jadi, apa ada yang mau menggantikan tugas saya disini sebagai mahasiswa? Haha
Sebenarnya saya sudah ingin lepas saja dari kampus ini. Saya menarget juga, bahwa ini semester terakhir saya kuliah..

Tahun depan adalah seperempat abad saya hidup, jadi urusan kampus ini harus cepat di selesaikan, supaya bisa cepat-cepat punya momongan.. *loh? 

Hahahha

Ini random. Abaikan.. Haha

20130818

A Flower On A Jeans

Malam itu, di kejauhan aku melihat seorang gadis berjalan dengan seorang perempuan kecil dan dua orang anak laki-laki, mereka bercanda riang meninggalkan sebuah restoran cepat saji. Tanpa sengaja mata ini mengikuti kemana gadis itu melangkah. Tatanan rambut yang aku kenal. Tawa yang aku kenal, dan cara melangkah yang familiar.

Dalam hati aku menggumam, “Is that you?”.

Lama aku berpikir, dan mengingat..

“Ya, itu kamu..”, gumamku dalam hati.

Tapi di saat aku sadar bahwa itu kamu, kamu sudah terlalu jauh untukku hanya sekedar memberikan sapaan. Disaat yang bersamaan, serpihan-serpihan ingatan tentangmu kembali berkumpul. Satu persatu kepingan itu berkumpul menjadi sebuah gambaran seperti dalam slide yang ditembakkan oleh proyektor ke dinding putih kosong di dinding.

Aku masih ingat, saat kita duduk di tangga ratapan, menanti seorang teman yang ingin kukenalkan padamu. Menunggu berjam-jam sambil mengitari tempat tersebut dan mengambil beberapa gambar denganmu.

Aku masih ingat, saat menunggu hujan reda, kita berjalan tanpa tujuan dalam sebuah pusat perbelanjaan, lantas akhirnya menerobos hujan juga untuk mengantarkanmu pulang tepat waktu, namun di tengah jalan kamu mengajakku ke suatu tempat lain karena kamu masih belum ingin pulang, ketika hari sudah terlalu larut.

Aku masih ingat, saat menembus gerimis dan jalan berlumpur berjarak hampir dua ratus kilometer untuk kejutan kecil untukmu yang sedang sendiri di lingkungan baru.

Aku masih ingat, ketika aku menghadiri suatu acara dengan teman kerjamu, ketika dia memberi tahu bahwa keadaanmu yang memungkinkan untuk kita bersama, betapa malam itu membuatku merasa bahwa bulan begitu dekat, begitu besar seakan aku sanggup untuk menariknya dan memberikannya kepadamu.

Dan, aku pun masih ingat ketika aku harus memutuskan untuk melangkah, ketika  keadaan tidak lagi bersahabat.

Sampai beberapa saat yang lalu, kamu menemukan yang kamu cari. Melihatmu bahagia, aku pun bahagia untukmu..

Klise?

Ah, bukankah itulah hidup? Penuh klise. Dan aku mulai terbiasa..


 
Memories.

"Some memories never fade..."

20130817

Indonesia 68





20130814

Ramadhan Kemarin

Keadaan rumah sedang ramai, saudara jauh sudah berdatangan beberapa hari yang lalu. Pagi ini riuh sekali saling berebut kamar mandi karena ibadah Sholat Ied berlangsung tiga puluh menit lebih awal dari jadwal di tahun-tahun sebelumnya.

Pagi itu angin berhembus pelan, menyapu wajah saya yang sedang duduk bersila di tengah jamaah lain. Langit yang mendung menambah kesan damai dan sejuk. Sang surya yang masih enggan untuk bersinar membuat suasana pagi itu makin khusyuk.

Lebaran tahun ini akhirnya kami bisa berkumpul lagi, lengkap, semua ada, setelah tiga tahun paman saya dan keluarganya berlebaran di tanah rantau, akhirnya tahun ini bisa pulang dan berkumpul kembali.

Ramadhan kali ini banyak hal yang mengusik pikiran dan hati. Banyak pelajaran dan hikmah yang bisa di ambil. Sepertinya Tuhan memberikan ‘studi kasus’ untuk membuatku bisa belajar dan tidak melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan.

God really knows who I am, karena Dia tau, makhluk ciptaannya yang satu ini nggak akan kapok kalau belum dapat ‘studi kasus’. :)

Lebaran kali ini, jadi pertemuan sekaligus perpisahan dengan sahabat-sahabat SMA seperjuangan. Baru kali ini kami bisa berkumpul lengkap, sebelumnya kami hanya mengandalkan social media untuk berhubungan, dan semoga bisa bertemu lagi di lebaran tahun depan dengan formasi lengkap.

Bram yang sekarang tugas di Batam, Nik yang sedang ambil studi S2nya di Bandung, dan saya yang berjuang menuntaskan studi empat setengah tahun disini.

Ada juga Sat yg awal bulan depan akan memastikan langkahnya bersama kekasihnya, Mels yang juga di Bandung mencari jodoh disana sambil bertugas, juga Jul yg sama berjuang di tahun ke enam studinya.

I'll see you guys later..
With those dreams, the different is, those dreams is no longer just a dream..


Selamat Lebaran teman-teman. Lebih baik terlambat daripada tidak, kan? :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...