20110517

cerita sore

hari ini hari libur. karna ada tugas yg emang seharusnya di kumpulin minggu lalu, jadinya saya ngga pulang ke rumah. ngerjain tugas di kos. sebenernya itu tugas kelompok sih, cuma karna tinggal proses nulis aja, dan aku ngga suka kalo yg nulis beda-beda jadi kalo di print hasilnya bakal semrawut, jadi saya menawarkan sama temen-temen buat ngerjain bagian ketikan. aah, saya baik banget yaa! *plak*

libur panjang kali ini ngga kemana-mana. rencana tadi malem mau naik gunung lihat bulan, tapi sepertinya keadaan tidak berpihak. sementara temen-temen yg lain pada pamer lagi berlibur berkeliling, aku cuma bisa menelan ludah dan bersabar.

tapi di lain pihak, bulan depan (semoga) penantian panjang saya mungkin akan terjawab. semoga menjadi penyembuh hati saya untuk beberapa bulan terakhir. kenapa? di beberapa bulan terakhir saya rela memotong uang bulanan dan hidup apa adanya di kos-kosan demi sebuah alat yg udah 2 taun ini, saya berandai-andai kapan bisa memilikinya. ya semoga saja ngga ada halangan yg menyebabkan the D-Day mundur lagi.

anyway, tadi waktu main-main ke tempat pupus, baca postingan tentang kegiatan kampus (kali ini agak sedikit meratapi keadaan) yg membuat saya sedikit iri. kenapa? karna kenapa di kampus saya ngga ada kegiatan ala kampus-kampus lain yg menyenangkan (terdengar menjijikan? yep! saya setuju).

jadi inget beberapa tahun lalu ikut anak arsitek kampus biru yg ngadain acara, isinya kumpul angkatan dan dengan berbagai dresscode yg menarik, nah kebetulan temen saya penduduk situ dan saya di ajak berjualan disitu. atau macam si pupus yg cerita tentang psygames-nya, dan saya bisa membayangkan bagaimana keadaan disitu. dan atau acara anak kapal (kampus saya dulu) yg ada kegiatan macam NAVAL WEEK (ah, saya sedikit lupa dengan nama event ini) yg isinya satu angkatan kumpul, kerja bakti, dan lain-lain.

hahaha. saya malah merindukan hebohnya pengkaderan di kampus biru. tugas senior yg ngga masuk akal, bingungnya, ramainya, sentakan para senior, dan bagaimana 'perselisihan' antara mahasiswa baru dan lama bisa hilang kala mendukung jurusan, atau fakultas bertanding di event universitas.

kadang sebagai pembelaan terhadap diri sendiri, saya anggap ini yg harus saya bayar ketika saya memutuskan meninggalkan kampus biru beberapa tahun lalu.

terlepas dari itu, saya cuma merindukan suasana dalam tim, berjalan dalam suatu kelompok, gerombolan yg bisa saling memahami sama ketika suatu grup musik yg bermain tanpa partitur, hanya mengandalkan insting atau improvisasi pemain sepak bola kala menghadapi kebuntuan dalam menghadapi lawan tanpa harus menyiratkannya, kontak batin yg kuat antar pemain. ah, saya merindukan semua itu.

saya jengah melihat orang-orang itu hidup dalam individu dan saya mulai sedikit tertular gaya mereka, meskipun saya masih punya kumpulan orang-orang yg super, yg saya rasa (mungkin) menjadi semangat satu-satunya selain para penghuni F32.

anak-anak jaman dulu, sekarang dan masa depan. :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...